Cadiak.id – 3 Top Lagu Daerah Sumatera Utara - Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Mulai dari bahasa, pakaian adat, alat musik, lagu, bahkan makanan khasnya. Namun sangat disayangkan, budaya kita perlahan mulai terkikis zaman. Budaya merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang, dan diwariskan turun temurun untuk generasi ke generasi.
Banyak orang baik dari negara sendiri yakni Indonesia maupun warga negara luar negeri mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu surganya bumi, hal ini tergambar dari kayanya Indonesia akan budaya, alam serta kekayaan-kekayaan lain yang terkandung didalamnya. Beragam budaya contohnya, di Indonesia budaya merupakan hal yang sudah melekat pada diri masyarakat masing-masing. Budaya di Indonesia merupakan salah satu identitas dari jati diri bangsa, mulai dari Bahasa, tari adat dan lain sebagainya merupakan salah satu bentuk budaya di Indonesia.
Budaya terdiri dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, bahasa, adat istiadat, bangunan, alat, pakaian, dan karya seni. Bahasa, serta budaya, merupakan bagian integral dari manusia yang banyak orang cenderung menganggap itu diwariskan secara genetik. Ketika seseorang mencoba untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari budaya yang berbeda, dan menyesuaikan perbedaan, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah gaya hidup holistik. budaya juga bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya bantuan menentukan perilaku komunikatif. Unsur penyebaran sosial budaya, dan mencakup banyak kegiatan sosial manusia.
Salah satu budaya yang harus selalu kita lestarikan yakni lagu-lagu tradisional. Jaman boleh semakin maju, lagu-lagu juga boleh semakin beraneka ragam genre yang terlahir. Namun, lagu tradisional haruslah tetap dipelajari dan diingat oleh setiap warga termasuk para pelajar agar tetap lestari budaya dari masing-masing daerah di tanah air ini. Salah satunya yaitu ada di Sumatera Utara. Sumatera Utara memiliki beragam suku di dalamnya, seperti Suku Batak, Melayu, dan Nias. Seiring perkembangan zaman dan banyaknya suku lain yang masuk ke Sumatera Utara, kebudayaan yang ada juga cukup berkembang. Sumatera Utara memiliki lebih dari 20 lagu daerah. Berikut empat lagu daerah berserta makna di dalam liriknya:
Lagu Butet
Liriknya :
Butet dipangungsian do amangmu ale butet
Da margurilla da mardarurat ale butet (2x)
Butet sotung ngol-ngolan rohamuna ale butet
Dai ma tona manang surat ale butet (2x)
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge I doge (2x)
Butet sotung ngol-ngolan rohamuna ale butet
Musun ta ikkon saut do talu ale butet
Butet haru patibu ma magondang ale butet
Asa adong da palang merah ale butet
Dapalang merah ni negara ale butet
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge I doge (4x)
Makna lagu tersebut :
Lagu Butet adalah lagu rapatan yang berasal dari Suku Batak Toba pada masa kolonialisme Belanda. Harvina dalam jurnal berjudul Kandungan Nilai Perjuangan pada Nyanyian Rakyat Butet Sumatera Utara (2018), menyebutkan Lagu Butet memiliki makna perjuangan. Pertama kali disenandungkan oleh seorang ibu pada anaknya di gua perjuangan hutan Naga Timbul saat para wanita dan anaknya bersembunyi. Sedangkan para lelaki bergeriliya melawan Belanda. Lagu Butet dinyanyikan oleh seorang wanita bermarga Tobing yang tidak tau siapa nama aslinya kepada seorang anaknya. Lagu tersebut menceritakan bahwa si Ayah sedang bergeriliya melawan penjajahan, sedangkan mereka di anak tersebut di pengungsian menunggu kabar dari sang ayah. Lagu Butet juga berisikan semangat patriotism jika kelak besar nanti anak-anak tumbuh besar menjadi palang merah ataupun prajurit dan bisa meneruskan perjuangan sang ayah.
Lagu SInanggar Tulo
Liriknya :
Sinanggar tullo tullo a tullo (6x)
Tu di ama luluan
Da gorng goring bahen soban
Sai tu di ama luluan
Da boru to bing bahen dongan
Sinanggar tullo tullo a tullo (6x)
Bidang bulung ni rimbang
Da bidangan balung ni dulang
Sai pandokonni da inang
Daikkondo marboru tulang
Sinanggar tullo tullo a tullo
Makna lagu tersebut :
Sinanggar Tullo adalah lagu daerah Sumatera Utara tepatnya di Tapanuli Batak. Sinanggar Tullo merupakan lagu pendidikan orang tua terhadap anak lelakinya dalam mencari calon istri. Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, lagu sinanggar tullo bermakna kebingungan seorang perjaka dalam mencari gadis yang sesuai dengan keinginan ibunya. Dalam satu sisi si perjaka harus menuruti ibunya, di sisi lain sangat sulit untuk menemukan gadis yang diinginkan ibunya tersebut. Terlebih lagi perkawinan dengan marga yang sama dilarang, sehingga si perjaka mencari gadis yang bukan saudara.
Lagu Dago Inang Sarge
Liriknya :
Dago inang sarge, dago inang sarge
Dago inang sarge, da songgoni do ho hape
Bidang bulung ni rimbang
Umbidangan bulung ni dulang
Pondok kon ni dainang
Daingkon marboru ni tulang
Dago inang sarge, dago inang sarge
Dago inang sarge, dasongoni do ho hape
Mandurung ho di pahu
Dua dua insor tu batu
Pondok kon ni bagian
Dua dua ilu madabu
Dago inang sarge, dago inang sarge
Dago inang sarge, dasongoni do ho hape
Makna lagu tersebut :
Lagu dago inang sarge adalah lagu daerah Tapanuli Sumatera Utara. Lagu dago inang sarge berisikan cerita sepasang kekasih yang saling mencintai namun hubungan tersebut tidak direstui oleh orang tua. Sehingga lagu tersebut sarat akan kesedihan dan tangisan juga dinyanyikan dengan nada yang menyedihkan.
Itulah 3 lagu tradisional yang sangat terkenal dan harus selalu kita lestarikan dan kita jaga. Bagi para siswa, kalian boleh untuk mengetahui banyak lagu yang ada dan muncul di era modern saat ini, namun, kalian haruslah mengetahui dan selalu berusaha untuk menjaga dan melestarikan budaya tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu kala agar bdaya kita tidak pernah punah dan tidak pernah diambil oleh orang lain.
Post a Comment